Friday, April 20, 2018

Contoh Bimbingan Konseling Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus

Rekomendasi Anda

Contoh Bimbingan Konseling Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus : Bimbingan Konseling Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus. Bimbingan Konseling (BK) anak berkebutuhan khusus (ABK) atau anak luar biasa (ALB) sangat diperlukan apalagi bagi anak berkebutuhan khusus yang sudah jelas memiliki apa yang disebut keterbelakangan mental, ketidakmampuan belajar atau gangguan atensi, gangguan emosional atau perilaku, hambatan fisik, komunikasi, autisme, traumatic brain injury, hambatan pendengaran, hambatan penglihatan, dan anak-anak yang memiliki bakat khusus.
Contoh Bimbingan Konseling Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus

Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang mengalami penyimpangan dari arah rata – rata atau normal baik dalam segi fisik, kecerdasan, indera, komunikasi, perilaku sosial atau gabungan dari hal – hal tersebut, sehingga anak mebutuhkan program dan layanan pendidikan secara khusus guna mengembangkan potensinya secara optimal.

Contoh Bimbingan Konseling Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus

Kebutuhan bimbingan dan konseling bagi anak berkebutuhan khusus adalah agar anak berkebutuhan khusus mengenal dirinya, menemukan kebutuhannya yang spesifik sesuai dengan hambatannya. Kebutuhan ini muncul menyertai hambatannya. Bimbingan dan konseling tersebut diperlukan berkenaan dengan bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karirnya.

Kebutuhan bimbingan dan konseling adalah agar anak berkebutuhan khusus perlu menemukan konsep diri, memfasilitasi penyesuaian diri terhadap hambatannya, mengkoordinasi dengan ahli lain, melakukan konseling terhadap keluarganya, membantu perkembangan anak berkebutuhan khusus agar berkembang efektif, memiliki keterampilan hidup mandiri, membuka peluang kegiatan rekreasi dan mengembangkan hobi, mengembangkan keterampilan personal dan sosial.

Mengingat jenis dan karakteristik serta faktor yang melatabelakangi anak berkebutuhan khusus sangat bervariasi (baca jenis-jenis anak berkebutuhan khusus disini), maka alternatif bantuan bimbingan dan konseling juga cenderung berbeda.

Dalam penanganan bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus akan lebih mendalam dan efektif apabila langsung ditangani oleh guru atau pembibing khusus bagi anak luar biasa.
Tujuan Bimbingan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Secara khusus layanan bimbingan bagi anak berkebutuhan khusus bertujuan untuk :
  • Memahami dirinya dengan baik, yaitu mengenal segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki berkenaan dengan bakat,minat, sikap dan perasaan dan kemampuannya.
  • Memahami lingkungan engan baik, meliputi lingkungan pendidikan di sekolah maupun lingkungan sosial masyarakat.
  • Mengatasi masalah – masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari- hari , baik disekolah maupun di ua seklah.

bimbingan konseling abk bimbingan konseling abkin makalah bimbingan konseling abk asosiasi bimbingan konseling indonesia abkin kebutuhan bimbingan konseling bagi abk bimbingan dan konseling untuk abk prinsip bimbingan konseling menurut abkin bimbingan konseling anak berkebutuhan khusus bimbingan konseling bagi abk bimbingan konseling untuk abk bimbingan dan konseling abk pengertian bimbingan konseling abk bimbingan konseling bagi anak berkebutuhan khusus bimbingan dan konseling bagi anak berkebutuhan khusus kebutuhan bimbingan konseling bagi anak berkebutuhan khusus bimbingan konseling bagi anak berkebutuhan khusus dan berbakat

Bimbingan Konseling Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus

Sedangkan alternatif bantuan bimbingan dan konseling yang dapat diberikan pada anak berkebutuhan khusus adalah :

1. Tuna netra
Bantuan tentang proses komunikas verbal, mengembangkan semangat dan konsep diri yang positif, mengenal gambaran lingkungansekitarnya dengan sejelas- jelasnya.

2. Tuna rungu
Bimbingan dapat berupai, pribadi bimbingan komunikasi dan sosial untuk memperlancar komunikasi. Membantu menyadari kemampuan dan kekurangannya, memiliki sikap positif terhadap keadaan dirinya, membantu mengembangkan kemampuan anak agar dapat bergaul dengan wajar.

3. Tuna grahita
Pemberian bantuan kepada anak tuna grahita bimbingan agar anak dapat mengatasi kesulitan mengurus diri sendiri, menyesuaikan diri dan menggunakan kemampuan untuk mendapatkan ketrampilan. Sedangkan untuk orang tua diberikan bimbingan tentang cara menghilangkan perasaan kecewa memiliki anak tuna grahita, mengembangkan sikap respek pada anak.

4. Tuna daksa
Alternatif bantuan yang dapat diberikan mengebangkan self –respect,menghargai anak dengan cara menerima apa adanya sehingga anak merasamenjadi anak yang berharga.

5. Anak tuna laras
Upaya pemberian bantuan dengan ; memperhatikan kebutuhan anak, melatih kedisiplinan, memberikan esibukan sebagai pengii waktu luang, membantu mengembangkan konsep diri yang positif.

6. Anak berbakat
Menyediakan kesempatan dan pengalaman khusus untuk memenuhi kebutuhan anak berbakat sehingga mereka dapat mengembangkan potensinya secara berkesinambungan, selain itu memberi esempatan pada anak berbakat untuk berinteraksi dengan sesamanya dan orang dewasa dari berbagai ragam kecakapan yang memungkinkan ereka menemukan keunikan dan keterkaitan dirinya

Sumber : https://www.paud.id