Rekomendasi Anda
Kalimat atau kata apa yang sering diucpkan oleh orang tua (guru) sangatlah penting bagi seorang anak, karena hal ini nantinya bisa membentuk kehidupan dan masa depan seorang anak. Sayangnya dimana hal seperti ini tidak banyak diketahui oleh para orang tua.
Ilustrasi gambar from google |
Sering kali orang tua merasa cemaas dan frustasi karena ada banyak hal yang di khawatirkan terhadap anaknya, Seperti nilai akademis, pergulan, lingkungan sosial dan tuntutan hidup. sehingga kecemasan dalam diri orang tua ini berdampak pada pola komunikasi terhadap anaknya. Sebuah penelitian menemukan bahwa bahasa mempunyao pengaruh yang besar ketika kita berkomunikasi dengan orang lain. Dan cara berkomunikasi yang baik dapat memberikan dampak positif pada hubungan orang tua dan anak untuk jangka waktu yang panjang tentunya.
Begitu pula dengan ucapan negatif, jika akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anaj. Maka dari itulah gunakanlah selalu bahasa yang baik ketika mendidik anak. Dan akan kami uraikan berikut ini ada beberapa ucapan yang sebaiknya kita hindari selaku orang tau atau pendidik ketika mendidik atau memberikan pendidikan.
1. Begitu saja tidak bisa!
Ini merupakan suatu bentuk ucapan yang mewakili rasa frustasi orang tua terhadap anak-anak. Sering kali ucapan seperti inilah yang membuat mental anak jatuh, sehingga sulit untuk membuatnya memiliki prestasi tinggi.
Apa yang dirasakan anak pada saat orang taunya (kita) berucap seperti ini? Anak anak merasa tidak mampu dan tidak berdaya. Lalu apa yang sebaiknua dilakukan? Hentikan semuanya, termasuk proses belajar. Silahkan ambil waktu dan beristirahat sejenak, tenangkan emosi kita, biarkan anak melepas keteganagnnya.
Sambil kita beristirahat sejenak, pikirkan dengan kretif pendekatan baru yang dapat membantu anak kita belajar. Kemudian masuklah kembali keruang belajar dnegan kondisi yang lebih rileks dan tenag, bangkitkan semangat dan rasa percaya diri anak dengan penuh kasih sayang.
2. Kamu di tinggal saja, ya!
Untuk ungkapan atau ucpan ini sangat lazin dan banyak digunakan oleh para orang tua (Guru) untuk mengancam anaknya. Apakah ini baik? Tergantung kondisinya. Ketika berada di rumah bisa menjadi merupakan hal yang baik, karena anda sedang mengajarkan tepat waktu dan disiplin.
Tetapi ketika berada di pertokoan umumnya hal seperti ini tidak akan terjadi, dan anak akan belajar bahwa orang tua mereka hanya memberikan ancaman kosong. Karena itu sebaiknya jangan pernah mengatakan kepada anank bahwa anda akan meninggalkan mereka. Solusi mudahnya adalah buatlah renacana perjalanana sebelum anda berangkat dari rumah.
3. Jangan Manja, Kamu sudah besar!
Ada perbedaan antara anak yang merasa tidak mampu dengan anak yang manja. Sebaiknya anda tahu betul anak anda sedang malas, manja atau memang tidak mampu dan membutuhkan bantuan anda. Sangat bisa dipahami, bahwa kemandirian dibutuhkan agar anak bisa tumbuh dengan baik, tetapi untuk mengajarkan kemandirian kepada anak sebaiknya orang tua (guru) perlu mengamati terlebih dahulu, apakah anak sudah mampu atau belum mampu.
Ucapan seperti ini bisa membuat anak tidak datang kepada orangtuanya ketika ada masalah dan anak akan mencari orang lain untuk mendapatkan bantuan tersebut. hal ini tentunya akan membuat anak enggan untuk berkomunikasi lebih lanjut. Sekarang ini banyak anak yang merasa bahwa orang tua bukanlah solusi bagi mereka, semoga ini bukan anda. Karena akan sangat berbahaya jika anak mencari solusi dari luar yang belum tentu baik.
4. Minta Maaf sana!
Ada banyak ucapan serupa yang tujuannya ingin mengajarkan sopan satun, tata krama, dan etika dalam kehidupan. Perbuatan baik akan diterima baik jika diberikan dengan contoh, buka arahan semata. Cba saja kita bayangkan, lebih mudah mana bagi anak untuk berubah menjadi baik, dengan hanya menerima perintah atau melihat contoh? Ketika anda memakas anak untuk meminta maaf, anda tidak mengajarkan mereka kemampuan sosial. Maka dari itu, akan lebih baik jika anda memberikan conth untuk memperkuat perilaku tersebut. Dan yang paling penting adalah katakanla dengan lembuat bukan dengan suatu ancaman.
5. Kamu biacara apa Sih..!!
Seorang anak kecil, terutama dengan tipe kepribadian yang berbeda, akan sangat senang bercerita tentang banyak hal yang terjadi dalam kehidupannya. Mungkin bagi orang tua, banyak cerita dari mereka sebenarnya adalah cerita biasa saja, dan cenderung tidak penting.
Sering kali karena kesibukan dan rutinitas, banyak orangtua yang tidak peduli dalam sikapnya. Ucapan seperti ini adalah salah satu ungkapan ketidak pedulian orang tua. Bagaimana jika hal seperti ini masih berlangsung dan sering terjadi? Apa yang akan terjadi pada diri anak?. Anak akan tumbuh sambil membawa pesan bagi dirinya, bahwa dia bukan orang penting. Tidak ada rasa percaya diri yang baik dalam dirinya, mereka akan merasa terabaikan dan tertolak. Dan ketika anak dewasa, mereka akan mencari perhatikan dengan cara yang salah, membual, dan cenderung menyenangkan orang lain agar diterima.
Sebenarnya tidak ada orang tua yang sempurna, karena itu apabila anda mengucapkan hal-hal seperti diatas secara tidak sengaja, Segeralah meminta maaf kepada mereka (anak). Semoga dengan ini anda mendapat gambaran yang besar tentang ucapan-ucapan yang kurang memperdulikan anak.
Sekian dan terimakasih semoga bermanfaat.